Tugas Di Kota Batam

Kami bertiga: Saya, Ka Bahtiar, dan Dandi berangkat pada tanggal 3 September 2008 dari pelabuhan Buton menuju pelabuhan Sekupang Batam. Berangkat dari pelabuhan Buton pukul 12.30 WIB dan sampai pukul 06.10 di pelabuhan Sekupang Batam.
Tempat pertama yang kami cari adalah sebuah penginapan, yupz kami pun segera menuju Hotel Permata yang ada di kawasan pusat perekonomian Batam yaitu Nagoya.
Untuk menghemat biaya operasional esok harinya kami mencari kos-kosan di sekitar Baloi Indah yang tak jauh dari Nagoya.

Jangan salah pesan kalau ingin pesan "es teh manis" karena disana menyebut minuman itu dengan sebutan "teh obeng".
Beberapa hari kami menunggu disana sampai baterai SEC yang dikirim dari pekan baru dikirim. Cukup lama kami menunggu disana, ya kira-kira 4 hari. Menurut informasi telatnya kiriman baterai SEC salah satunya adalah adanya gangguan karena ombak yang besar di laut dan alasan-alasan yang lain yang dilontarkan tim ekspedisi pelabuhan yang saya tidak ketahui kejujurannya.
Setelah baterai SEC sampai di pelabuhan kami membawa baterai yang berjumlah sekitar 288 baterai ke Hotel Permata tempat kami menginap 4 hari yang lalu.
Banyak yang kami alami disana tapi saya menceritakan beberapa saja, hal yang yang saya ingin ceritakan adalah sakitnya teman saya yang bernama Harsudandi atau Dandi. Dandi sulit sekali untuk diajak berobat sampai saya sedikit memaksa untuk mengajaknya berobat karena saya melihat kondisinya yang semakin parah.
Kemudian saya membawanya ke klinik di samping Hotel Mercury, untuk prosesnya kami sampai mengantri mulai dari pendaftaran sampai keluar adalah sekitar 3 jam. Kasian betul Dandi yang sudah terlihat sangat lemah untuk mengantri. Proses yang harus dijalani yaitu:

1. Daftar
2. Buat kartu
3. Ngantri untuk diperiksa
4. Pemeriksaan, tapi sebelumnya nunggu dulu
5. Dokter menganjurkan agar tes darah
6. Membayar biaya tes darah sebesar Rp. 210.000
7. Mengantri untuk pengambilan sample darah
8. Pengambilan sample darah
9. Menunggu hasil tes darah
10. Kembali mengantri untuk diperiksa lagi
11. Diperiksa menggunakan USG
12. Mengantri untuk mengambil obat
13. Membayar di kashir dengan total sekitar Rp. 700.000

Luar biasa berobat sampai Rp. 700.000, tapi apa hasilnya?Justru pas malem setelah Dandi keluar dari Toilet dia ambruk tanpa sadar, tapi syukurnya dia jatuh di kasur :)
Nyesel saya harus mengeluarkan uang Rp. 700.000 ya walaupun itu uang dari perusahaann. Arrrggghhh...Bukannya sembuh malah makin parah (Dasar dokter botak yang mungkin ga lulus tes kedokteran kali, saya inget betul namanya Dr. Sarumpaet).
Pada malem itu juga aku ditelepon Ka Bahtiar dan Big Bos: Pa Sajan agar saya mengantarkan Dandi ke Medan menggunakan pesawat untuk berobat kembali ditempat yang lebih baik.
Esok harinya saya dan Dandi berangkat menuju Bandar Udara Hang Nadim pukul 12.30 untuk check-in pesawat, kemudian pesawat take-off pada pukul 13.30 WIB dan landing di Bandar Udara Polonia Medan Sekitar pukul. 15.00.
Setelah sampai kemudian Dandi langsung dibawa ke rumah sakit Permata Bunda oleh orang yang menjemput kami di bandara yaitu Pa Daniel dan Erik.
Hasil pemeriksaan di Rumah Sakit Permata Bunda Medan ternyata dandi terkena penyakit hepatitis karena kecapaian dan makan yang kurang teratur, dan ternyata obat yang dikasih oleh dokter mata duitan di batam itu salah semua, "itu dia yang mengakibatkan Dandi ambruk".
Untuk penyembuhan Dandi menjalani Opname selama 2 hari di rumah sakit tersebut untuk istirahat dan diberikan infus sebanyak 4 botol. Mudah-mudahan Dandi cepet sembuh total yaa... Amiiin.

Daerah yang telah dikunjungi: Batam Center, Tembesi, Baloi, Nagoya, Semua pelabuhan, Batu Aji, Kawasan Industri Batamindo, Bandara Hang Nadim, Simpang jam, dan lain-lain